[Medan | 12 Februari 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir di zona merah dengan penurunan sebesar 1,75% ke level 6.531 pada penutupan perdagangan Selasa (11/2/2025).
Total nilai transaksi tercatat mencapai Rp 12,69 triliun, dengan volume perdagangan sebesar 16,94 miliar saham yang diperdagangkan dalam 1,28 juta transaksi. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, 171 saham mengalami kenaikan, 424 saham melemah, dan 198 saham stagnan. Hampir seluruh sektor mencatatkan penurunan, dengan sektor infrastruktur mengalami pelemahan terdalam sebesar 2,35%, diikuti oleh sektor energi (-1,36%) dan properti (-1,2%).
Tekanan terhadap IHSG masih disebabkan oleh pelemahan saham-saham blue chip serta arus keluar dana asing yang masih deras. Investor asing kembali mencatatkan aksi jual besar-besaran, dengan nilai jual bersih sebesar Rp 921,07 miliar di seluruh pasar pada perdagangan Senin (10/2/2025), terdiri dari Rp 875,22 miliar di pasar reguler dan Rp 45,84 miliar di pasar negosiasi serta tunai.
Tren jual investor asing sudah terjadi sejak pekan lalu, dengan aksi jual bersih sebesar Rp 650 miliar pada Jumat dan Rp 2,38 triliun pada Kamis. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, total dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia telah mencapai Rp 3,95 triliun.
Di sisi lain, faktor global turut memengaruhi sentimen investor. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan segera mengumumkan kebijakan tarif baru yang berpotensi memicu perang dagang. Selain itu, pasar juga menantikan rilis data inflasi AS dalam pekan ini, yang akan menjadi indikator penting bagi bank sentral AS dalam menentukan kebijakan suku bunga.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memproyeksikan bahwa IHSG masih berpotensi melemah, dengan titik support di level 6.560. Jika level tersebut ditembus, indeks berisiko turun lebih lanjut ke 6.460, dan tidak menutup kemungkinan koreksi akan berlanjut ke level yang lebih rendah.