[Medan | 27 Februari 2024] PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK), perusahaan pengelola brand Ayam Goreng Nelongso ini diberhentikan sementara perdagangannya atau disuspensi di seluruh pasar mulai hari Senin (26/2/2024). Suspensi ini pun dilakukan setelah terjadinya penurunan harga saham yang signifikan secara kumulatif.
Saham BAIK sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 20 Februari 2024, saham BAIK mengalami penurunan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Adapun pada 20 Februari 2024, saham BAIK terpantau anjlok 9,59% ke level Rp 132 per saham. Kemudian pada 21 Februari 2024, saham BAIK kembali melemah 6,82% ke leve; Rp 123 per saham, dan pada 23 Februari 2024 lalu, saham BAIK juga kembali terkoreksi 8,22% ke level Rp 101 per saham. Sementara dalam sepekan, saham BAIK mengalami penurunan sebesar 30,82%, dan secara keseluruhan, saham BAIK mengalami penurunan sebesar 63,67% jika dibandingkan dengan harga penawaran saham perdana (IPO) di level Rp 278 per saham.
Sebagai informasi, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, 15 Februari 2024, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 225 juta saham atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, di harga penawaran sebesar Rp 278 per saham. Adapun dengan harga penawaran saham perdana tersebut, BAIK berpotensi meraup dana sebesar Rp 62,55 miliar.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 225 juta waran seri I atau sebesar 25% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana ini disampaikan. Adapun harga pelaksanaan waran tersebut adalah Rp 400. Dengan begitu, perseroan berpotensi memperoleh dana hingga Rp 90 miliar dari penerbitan waran tersebut.
Nantinya, sekitar sebesar 3,48% akan digunakan untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal, dengan sekitar 44% nya untuk pembelian mesin cold storage dengan kapasitas 20 ton dan 1 (satu) unit mesin air blast compressor twostage, dan sekitar 56% dari dan IPO akan digunakan untuk pembelian kendaraan operasional berupa 1 mobil truk Traga, 1 mobil Suzuky Carry, 5 kendaraan roda dua dan 1 mobil karoseri pendingin.
Kemudian sekitar 10,16% digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis BAIK. Perusahaan akan memperpanjang sewa terhadap 18 outlet lama dengan total nilai sewa sekitar Rp 5,6 miliar dan akan dilakukan dengan pihak ketiga. Lalu sekitar 22,54% digunakan untuk renovasi outlet, gudang dan kantor dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis BAIK untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar.
Sementara sisanya sekitar 63,82% digunakan untuk operational expenditure di antaranya untuk pembelian bahan baku; dan biaya biaya pengembangan produk, marketing dan branding. Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja BAIK. Di antaranya pembelian bahan baku dan marketing/pemasaran.