[Medan | 29 Januari 2024] Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya di level 5,25%-5,5% dalam Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 30 dan 31 Januari 2024 mendatang. The Fed pun diperkirakan baru akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan pada Maret 2024 mendatang.
Proyeksi ini pun didasarkan pada data inflasi AS yang melambat menjadi 2,9% pada Desember, di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak awal 2021. Namun, sekalipun data inflasi ini sudah mulai menunjukkan hasil, sejumlah pejabat Fed masih tampak meragukan penurunan inflasi akan berjalan sesuai yang diharapkan. Mereka melihat upaya menjaga laju inflasi tetap rendah masih belum cukup, sehingga ekspektasi suku bunga masih tinggi bakal berlangsung lebih lama.
Selain itu, komentar dari pejabat-pejabat The Fed, terutama anggota FOMC juga telah mengurangi keyakinan pasar akan dimulainya penurunan suku bunga acuan lebih awal. Austan Gollsbee, Presiden The Fed negara bagian Chicago, menyatakan bahwa bank sentral tidak akan menurunkan suku bunga acuannya hingga inflasi mencapai 2%. Sejalan dengan itu, Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, juga mengatakan bahwa saat ini masih terlalu dini bagi otoritas moneter untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan.
Saat ini, pasar pun terbelah menjadi dua kubu dalam memproyeksikan pemangkasan suku bunga The Fed, dengan satu sisi menyakini bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunganya pada bulan Maret 2024 mendatang, sementara lainnya memproyeksikan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed diperkirakan baru akan dilakukan paling cepat pada Juni 2024 mendatang.