[Medan | 8 Juli 2024] Tiga perusahaan dijadwalkan mencatatkan (listing) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin (8/7/2024). Adapun ketiga perusahaan tersebut adalah PT Intra GolfLink Resort Tbk (GOLF), PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA), dan PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES).
Sebagai informasi, PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF), perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen dan pengelolaan lapangan golf ini menawarkan sebanyak-banyaknya 3,1 miliar saham atau setara dengan 15,02% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan memasang harga penawaran sebesar Rp 200 per saham. Adapun dengan harga penawaran saham perdana tersebut, GOLF berpotensi meraup dana hingga Rp 390 miliar.
Sementara itu, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA), perseroan yang bergerak di bidang penjualan produk-produk olahan udang, serta fasilitas produksi (manufaktur) pengolahan udang dan penyimpanan dingin (cold storage) ini menawarkan sebanyak-banyaknya 290 juta saham atau setara dengan 20,86% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan memasang harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Dengan begitu, ISEA berpotensi meraup dana sebesar Rp 72,50 miliar.
Adapun PT Superior Prima Sukses (BLES), perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur batu bata ringan untuk bahan baku industri properti dan konstruksi ini menawarkan sebanyak-banyaknya 1,31 miliar saham atau setara dengan 15,05% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga harga penawaran sebesar Rp 183 per saham. Dengan begitu, ISEA berpotensi meraup dana sebesar Rp 264,47 miliar.
Berdasarkan studi historis atas rekam jejak underwriter yang dirilis oleh Stockbit, BLES berpotensi menjadi IPO yang menarik. Nantinya, dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan BLES untuk dua tujuan utama. Pertama, sekitar Rp 100 miliar akan dialokasikan untuk membeli kendaraan colt diesel dan big dump truck. BLES berencana membeli 100 unit colt diesel double dengan estimasi biaya per unit Rp 400 juta, serta 40 unit big dump truck dengan estimasi harga per unit Rp 1,5 miliar. Kedua, sisa dana IPO akan digunakan untuk keperluan modal kerja, termasuk biaya operasional pabrik, pembayaran kepada pemasok dan ekspedisi, serta penambahan sumber daya manusia.