Perusahaan asal China, TikTok, telah mengumumkan pihaknya akan berinvestasi sebesar US$12,2 juta atau setara dengan Rp182 miliar di Indonesia. Dana tersebut bertujuan untuk membantu lebih dari 120.000 usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang beralih ke bisnis daring dan berpartisipasi di ekonomi digital di Indonesia.
Adapun, investasi tersebut terdiri dari dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan untuk UMKM, termasuk bisnis mikro di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Menurut Chief Executive Officer (CEO) TikTok, Shou Zi Chew, investasi tersebut direalisasikan setelah melihat laporan pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Berdasarkan laporan yang berjudul “Efek TikTok: Menumbuhkan Bisnis, Memajukan Edukasi, dan Memberdayakan Komunitas di Asia Tenggara”, TikTok telah meningkatkan pendapatan UMKM Indonesia. Bahkan, tercatat lebih dari 325 juta orang mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis juga menjadi pengguna platform Tiktok di Asia Tenggara.
Shou Zi Chew juga mengatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan program Dukungan Lokal yang bertujuan memberdayakan bisnis mikro dan kecil, khususnya di wilayah pedesaan, yang masih awam dengan pemasaran di media sosial dalam waktu 3 tahun ke depan.
Selain itu, TikTok juga akan bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom, untuk meluncurkan TikTok Jalin Nusantara. Inisiatif ini akan membangun konektivitas internet di pusat-pusat komunitas di sembilan desa di Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Utara.