[Medan | 26 November 2024] Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menunjuk Scott Bessent, seorang miliarder dan mantan manajer hedge fund, sebagai Menteri Keuangan AS. Bessent dikenal mendukung kebijakan Trump yang cenderung proteksionis, seperti penerapan tarif perdagangan dan pemotongan anggaran.
Menurut laporan Forbes, Bessent pernah bekerja dengan George Soros, seorang investor ternama yang juga mendukung Trump meski berasal dari Partai Demokrat.
Setelah pengumuman ini, nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 0,04% ke Rp 15.881, meskipun sempat menguat pekan lalu. Ibrahim Assuaibi, pengamat pasar uang, menyatakan bahwa sentimen eksternal terkait pencalonan Bessent memengaruhi dolar AS. Ia dinilai dapat menjadi suara moderasi dalam kebijakan Trump, meskipun dolar diperkirakan tetap kuat berkat kebijakan Trump yang berpotensi memicu inflasi dan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka panjang.
Selain itu, pelaku pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember menjadi 52%, turun dari 72% sebulan lalu, menurut CME Fedwatch. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang merupakan indikator inflasi utama bagi Fed, akan dirilis Jumat mendatang dan diharapkan memberikan arahan lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga.
Di Timur Tengah, potensi de-eskalasi konflik muncul setelah laporan bahwa Israel mempertimbangkan gencatan senjata selama 60 hari dengan Hizbullah. Menurut Axios dan CNN, AS berperan sebagai mediator dalam kesepakatan tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebut sedang mempersiapkan cara untuk mengumumkan kesepakatan ini kepada publik, yang mencakup penghentian sementara aksi militer kedua belah pihak. Kesepakatan ini dapat membuka jalan bagi stabilitas yang lebih baik di kawasan tersebut.