[Medan | 31 Oktober 2023] PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) Tbk, yang bergerak di bidang asuransi umum, reasuransi dan bisnis syariah ini berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 333% secara year on year (yoy) dari Rp 262 miliar menjadi Rp 1,14 triliun pada kuartal III-2023.
Kenaikan laba bersih ini pun didorong oleh penghimpunan Premi Bruto yang secara konsolidasian berkontribusi sebesar Rp 5,45 triliun, kemudian hasil investasi konsolidasian berkontribusi sebesar Rp 422,72 miliar, dan pendapatan usaha lainnya berkontribusi sebesar Rp 346,55 miliar. Lantas, dengan laba bersih yang meningkat signifikan, apakah TUGU akan membagikan dividen jumbo?
Sebelumnya, analis pasar modal, Cheril Tanuwijaya, memproyeksikan bahwa laba bersih TUGU berpotensi mencapai Rp 1,18 triliun pada kuartal III-2023. Kinerja positif ini didukung oleh stabilitas inti bisnis TUGU dan juga peningkatan dari sisi pendapatan investasi, terutama dari keberhasilan TUGU dalam memanfaatkan kenaikan harga saham PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO).
Sebagai informasi, TUGU tercatat sempat menggenggam saham PGEO sebanyak 332,4 juta saham, dengan nilai setara dengan Rp 279,32 miliar. Meskipun begitu, tidak ada informasi mengenai kapan TUGU masuk ke PGEO dan pada harga berapa. Namun, berdasarkan biaya perolehan dan jumlah saham yang dimiliki di atas, TUGU sepertinya memiliki saham PGEO dengan harga rerata sekitar Rp 840 per saham. Dengan begitu, valuasi kepemilikan TUGU di PGEO saat ini pun berpotensi melonjak menjadi Rp 444,78 miliar atau memiliki potential gain hingga Rp 207,5 miliar.
Nah, jika sesuai dengan proyeksi analis Cheril Tanuwijaya, dimana laba bersih TUGU berpotensi mencapai Rp 1,18 triliun, maka dividen yang bisa dibagikan dapat menyentuh Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar atau dengan yield 8%-10%. Angka ini pun didasarkan pada asumsi histori rasio dividen TUGU sebesar 30% hingga 40%.
Baca Juga: Bakal Bagi Dividen Jumbo, Saatnya Borong Saham TUGU?