[Medan | 6 September 2024] PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan induk yang bergerak dibidang teknologi digital ini memutuskan untuk menghentikan operasional bisnis On-Demand Services (ODS) atau Gojek di Vietnam mulai 16 September 2024.
Sebagai catatan, kontribusi Gojek Vietnam terhadap Gross Transaction Value (GTV) Grup GOTO di kuartal II-2024 hanya di bawah 0,5%. Pada periode April–Juni 2024, GTV GOTO mencapai Rp 121,5 triliun, meningkat sebesar 26%. Kontribusi Gojek Vietnam terhadap GTV layanan on-demand hanya sebesar 2%, sementara GTV segmen ini mencapai Rp 13,57 triliun di periode yang sama.
Menurut Ibrahim, Analis dari Semesta Aset Manajemen, keputusan ini tepat dan rasional, karena GOTO dapat memperkuat posisinya di pasar lokal, yang dinilai lebih menguntungkan. Pasar Indonesia dianggap lebih menarik dibanding Vietnam dalam hal ekonomi digital, terutama pada sektor transportasi dan pengiriman makanan.
Laporan dari Google, Bain & Temasek pada 2023 memperkirakan Gross Merchandise Value (GMV) untuk transportasi dan pengiriman makanan di Indonesia mencapai US$ 7 miliar, dengan potensi tumbuh menjadi US$ 9 miliar pada 2025. Sementara pasar Vietnam dalam sektor ini hanya kurang dari setengah ukuran pasar Indonesia. Ibrahim juga menambahkan bahwa perilaku konsumen di Indonesia memberikan keuntungan bagi kinerja Gojek, karena pengguna di Indonesia lebih mudah dimonetisasi dan tersebar secara lebih merata dibanding Vietnam, sehingga biaya akuisisi pelanggan menjadi lebih efisien.
Sejalan dengan itu, Rudy Setiawan, Senior Analyst MNC Sekuritas, menilai bahwa keputusan GOTO untuk keluar dari pasar Vietnam dapat mempercepat pencapaian profitabilitas. Ekosistem digital GOTO di Indonesia yang lengkap, dengan integrasi ODS, fintech, dan e-commerce, memungkinkan terjadinya cross selling antar unit. Dengan posisi GOTO sebagai pemimpin pasar ODS di Indonesia, perusahaan ini dapat fokus untuk mencapai profitabilitas tanpa harus melanjutkan ekspansi internasional yang memerlukan biaya besar.