[Medan | 15 Februari 2024] Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat dari beberapa lembaga survei, pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Gibran, terpantau unggul jauh dibandingkan paslon 01 Anies-Muhaimin maupun paslon 03 Ganjar-Mahfud.
Dengan hasil ini, sejumlah pengamat pun menyakini bahwa Pemilihan Presiden di Pemilu tahun 2024 ini akan berlangsung satu putaran saja. Hal ini pun dinilai dapat menjadi sentimen positif bagi pasar saham. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah hasil hitung cepat dan bukan hasil resmi Pemilu 2024.
Sejalan dengan itu, para petinggi perusahaan yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran memiliki peluang untuk merasakan dampak positif dari sentimen tersebut, yang dapat mengerek kinerja saham perusahaan dalam jangka pendek. Menurut analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, keterlibatan petinggi perusahaan dalam Pilpres 2024 dapat memengaruhi kinerja saham, terutama jika calon presiden dan wakil presiden yang mereka dukung memenangkan pemilihan.
Adapun salah satu petinggi perusahaan yang turut mendukung Prabowo-Gibran adalah Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), Garibaldi Thohir alias Boy Thohir. Selain itu, nama Aburizal Bakrie juga terdaftar sebagai Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Grup Bakrie sendiri memiliki sejumlah emiten yang tercatat di BEI, di antaranya BUMI, BRMS, BNBR, ALII hingga VKTR.
Di samping itu, ada juga Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang terafiliasi dengan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP). Kaesang melalui PT Harapan Bangsa Kita merupakan salah satu pemegang saham PMMP dengan kepemilikan 7,27%. Deretan saham ini pun dinilai akan terpengaruh jika pasangan calon (paslon) yang didukung dari salah satu petinggi emiten tersebut menang, tetapi hal ini hanya akan bersifat jangka pendek.
Baca Juga: Jelang Pilpres, Bagaimana Pergerakan Saham Boy Thohir yang Siap Menangkan Prabowo-Gibran?