[Medan | 25 September 2023] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,36% atau 25,38 poin ke 7.016,84 pada akhir perdagangan hari Jumat (22/9/2023). Pergerakan IHSG sendiri terpantau cukup volatile dan sempat mencetak angka tertinggi yaitu mencapai level 7.046 pada pertengahan minggu lalu.
Pergerakan IHSG ini pun dipicu oleh sejumlah sentimen seperti keputusan The Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada level 5,25%-5,5%, namun mengisyaratkan kenaikan suku bunga di bulan November mendatang dalam rangka untuk menurunkan inflasi. Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 5,75%. BI juga memberikan outlook bahwa ada ruang untuk memangkas suku bunga karena perkembangan ekonomi dalam negeri tampak cukup baik dan stabil, namun masih berhati-hati dengan potensi kenaikan suku bunga dari The Fed.
Sementara itu, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak di rentang 6.889 – 7.054. Menurutnya, rilis data kinerja emiten akan tetap memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan. Selain itu, IHSG juga masih akan dipengaruhi oleh harga komoditas dunia dan akan ada rilis data GDP (Gross Domestic Product) AS dan data manufaktur China.