PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah menjalin kerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd (Huayou) dan PT Huali Nickel Indonesia (Huali) untuk pembangunan fasilitas pengolahan nikel berteknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL), dengan target produksi 60.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt per tahun.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Vale Indonesia Febriany Eddy, nikel dan kobalt itu nantinya diproduksi dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang dapat diolah lebih lanjut menjadi baterai kendaraan listrik. Proyek ini pun akan mengolah bijih nikel berjenis limonit dari blok Sorowako, sedangkan pabrik HPAL akan berlokasi di Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Presiden Komisaris Vale Indonesia Desnee Naidoo mengatakan bahwa perjanjian ini adalah capaian strategis untuk PT Vale, sebagai bagian dari pelaksanaan program investasi kami senilai USD 8,6 juta di Indonesia. Huayou dan Huali pun dikabarkan akan segera memulai konstruksi proyek HAPL ini setelah mendapatkan perizinan yang dibutuhkan.