[Medan | 7 Januari 2025] China kembali menjadi sorotan dunia dengan munculnya wabah virus baru, yaitu Human Metapneumovirus (HMPV). Virus ini kini tengah menyebar luas di China dan menarik perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir.
Human Metapneumovirus (HMPV) diketahui sebagai virus yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah. Penyebarannya terjadi melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.
Hingga saat ini, belum ada laporan bahwa virus ini telah memasuki wilayah Indonesia. Namun, negara tetangga seperti Malaysia telah melaporkan 327 kasus infeksi HMPV, menurut Kementerian Kesehatan Malaysia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Masyarakat diharapkan menjaga kesehatan dan mengambil langkah pencegahan untuk menghindari risiko penularan virus tersebut.
Sementara itu, munculnya wabah virus baru ini membawa dampak positif pada kinerja saham di sektor kesehatan Indonesia. Saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), distributor alat kesehatan, melonjak 14,78% ke Rp466 per saham.
Selain itu, saham emiten farmasi BUMN seperti PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 17,69% menjadi Rp765 per saham, sedangkan PT Phapros Tbk (PEHA) meningkat 7,55%. Emiten farmasi lainnya, seperti SOHO, dan DVLA, masing-masing mencatat kenaikan sebesar 0,77%, dan 0,31%.
Saham-saham penyedia layanan laboratorium juga mengalami penguatan. DGNS naik 9,71%, PRDA tumbuh 2,27%, dan LABS meningkat 3,73%. Selain itu, saham pengelola rumah sakit, seperti PRIM, SAME, BMHS, dan SILO, turut menguat masing-masing sebesar 3,51%, 2,27%, 2,31%, dan 0,65%.