[Medan | 16 Oktober 2025] Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi mengumumkan hasil lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) 2025. Tiga perusahaan telekomunikasi besar berhasil memenangkan lelang di wilayah berbeda.
Hasil Lelang dan Wilayah Cakupan:
1. Region 1 – Pulau Jawa, Papua, dan Maluku
Pemenang: PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Region ini mencakup Pulau Jawa sebagai pusat ekonomi dan digital nasional, serta Papua dan Maluku yang tengah tumbuh sebagai wilayah prioritas pembangunan infrastruktur.
2. Region 2 – Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara
Pemenang: PT Eka Mas Republik, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).
Wilayah ini mencakup kawasan industri dan pariwisata utama seperti Medan, Riau, Palembang, Bali, dan Lombok.
3. Region 3 – Kalimantan dan Sulawesi
Pemenang: PT Eka Mas Republik (DSSA).
Meliputi Kalimantan Timur (termasuk Ibu Kota Nusantara), Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara — kawasan yang menjadi pusat pengembangan ekonomi baru.
Region 1: Pusat Populasi dan Potensi Digital Nasional
Region 1 merupakan wilayah dengan potensi pasar terbesar di Indonesia, mencakup lebih dari 60% populasi nasional. Pulau Jawa menampung sekitar 56% penduduk Indonesia, sementara Papua dan Maluku menambah sekitar 4–5%. Kepadatan penduduk dan kematangan infrastruktur menjadikan investasi jaringan di wilayah ini jauh lebih efisien dibandingkan region lain.
Sinergi Infrastruktur SURGE dan WIFI
SURGE, melalui anak usahanya WIFI, telah memiliki jaringan backbone fiber optik yang membentang sepanjang jalur rel kereta di Pulau Jawa. Dengan tambahan frekuensi 1,4 GHz, perusahaan dapat memperluas jaringan akses nirkabel berkecepatan tinggi secara efisien dan mempercepat penetrasi broadband di wilayah padat penduduk.
Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk, Yune Marketatmo, menyatakan bahwa kemenangan di Region 1 merupakan langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital dari Pulau Jawa hingga Papua dan Maluku. Menurutnya, efisiensi biaya investasi per pelanggan akan mendukung akses internet cepat dengan harga terjangkau.
Prospek Bisnis
Dengan cakupan wilayah lebih dari 60% populasi nasional, pengelolaan efisien spektrum 1,4 GHz diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas dan memperkuat arus kas grup secara berkelanjutan dalam beberapa tahun ke depan. Langkah ini memperkokoh posisi SURGE sebagai penyedia layanan broadband berbasis infrastruktur terpadu di Indonesia.