[Medan | 3 April 2024] PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi ini bakal menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 46,81 miliar saham baru seri B dengan nominal Rp 100 per saham.
Adapun harga pelaksanaan yang ditetapkan adalah sebesar Rp 197 per saham atau mewakili 83,92% dari modal ditempatkan. Dengan begitu, total dana dari aksi korporasi ini diperkirakan mencapai Rp 9,2 triliun. Aksi rights issue ini pun merupakan pintu masuk penyertaan modal negara PMN sebesar Rp 6 triliun untuk WIKA.
Pihak manajemen menyampaikan bahwa setiap pemegang 100 juta saham biasa yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 18 April 2024 berhak atas 521,98 juta HMETD. Sementara itu, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD atau cum-right di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 16 April 2024, sedangkan di pasar tunai berlangsung pada 18 April 2024.
Selain itu, rights issue akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan di luar bursa selama lima hari, mulai dari 22 April hingga 26 April 2024, dan pencatatan saham baru seri B hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada 22 April mendatang. Nantinya, pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD dapat terdilusi sebesar maksimum 83,92% setelah dilaksanakannya PMHMETD II.
Dalam aksi tersebut, pemerintah Indonesia selaku pemegang saham utama WIKA akan melaksanakan hanya melalui suntikan penambahan PMN senilai Rp 6 triliun, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Nantinya, dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan oleh WIKA untuk dua tujuan utama.
Pertama, sebesar Rp 6 triliun akan dialokasikan untuk modal kerja dalam penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Sekitar 93% dari dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan 37 PSN dan sisanya untuk proyek IKN.
Kedua, sisanya akan digunakan untuk modal kerja 11 proyek WIKA, termasuk proyek Jalan Koridor Utama Pelabuhan – Bandara (Ruas Simp. Laluan Madani – Bundaran Punggur), Proyek Underpas Joglo, Proyek AC3 Tol IKN 3B2, dan Proyek Darurat Banjir Kota Semarang. Lalu, Proyek Pompa Ancol Sentiong Lanjutan, Proyek Irigasi DI Mrican Tahap 4, Proyek JDU Air Limbah IKN, dan Proyek Rumah Pompa Drainase Kencing. Kemudian, Proyek KPwBI PAPUA, Proyek RS PON Jakarta, dan Tol Serang – Panimbang Seksi 3B.