[Medan | 29 April 2025] Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan hasil kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) kepada Presiden Prabowo Subianto, terkait negosiasi atas kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Dalam kunjungannya, Airlangga bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS, seperti United States Trade Representative (USTR), Secretary of Commerce, Secretary of Treasury, serta Direktur National Economic Council. Selain itu, ia juga berdiskusi dengan sejumlah pelaku industri besar seperti US-Asean Business Council, Amazon, Boeing, Microsoft, Google, dan perusahaan-perusahaan semikonduktor di AS.
Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia mendapat apresiasi dari pemerintah AS atas pendekatan negosiasi yang ditawarkan. Menurutnya, proposal yang disampaikan Indonesia bersifat fair and square, atau adil dan seimbang. Dalam proposal tersebut, Indonesia menawarkan langkah untuk memperkecil ketimpangan neraca dagang, mengingat Indonesia saat ini mencatat surplus perdagangan dengan AS sebesar US$19,5 miliar. Untuk itu, Indonesia berkomitmen meningkatkan pembelian produk-produk AS dengan nilai hampir setara surplus tersebut.
Sebagai bagian dari proposal, Airlangga juga memasukkan rencana investasi perusahaan Indonesia, Indorama, di Louisiana untuk proyek Blue Ammonia, yang diharapkan menjadi simbol kerja sama ekonomi kedua negara. Selain itu, Indonesia juga meminta agar tarif ekspor komoditas utamanya ke AS disamakan dengan tarif negara lain, sehingga menciptakan hubungan dagang yang lebih adil dan timbal balik.
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump sebelumnya menetapkan tarif bea masuk sebesar 32% terhadap produk-produk asal Indonesia sebagai respons atas tingginya tarif dagang Indonesia terhadap produk AS. Kebijakan tersebut diumumkan pada 2 April 2025 dan akan berlaku 90 hari setelah pengumuman.