[Medan | 25 Agustus 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing masuk atau capital inflow ke pasar keuangan domestik senilai Rp 910 miliar pada pekan ketiga Agustus 2025.
Berdasarkan data transaksi periode 19 hingga 21 Agustus 2025, nonresiden tercatat melakukan beli neto di pasar saham sebesar Rp 2,31 triliun. Namun, pasar surat berharga negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) justru mengalami aliran keluar modal asing. BI melaporkan adanya jual neto senilai Rp 620 miliar dari pasar SBN dan Rp 780 miliar dari SRBI.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, menyampaikan bahwa meski ada tekanan dari SBN dan SRBI, masuknya dana asing di pasar saham membantu menjaga arus modal tetap positif. Kondisi ini turut menurunkan premi risiko investasi Indonesia. Credit default swap (CDS) Indonesia tenor lima tahun per 21 Agustus 2025 tercatat sebesar 66,97 basis poin, lebih rendah dibandingkan posisi 67,72 basis poin pada 14 Agustus 2025.
Jika dilihat sepanjang 2025, berdasarkan data setelmen hingga 21 Agustus, nonresiden masih mencatat jual neto sebesar Rp 52,99 triliun di pasar saham dan Rp 85,83 triliun di SRBI. Sementara itu, pasar SBN mencatat beli neto sebesar Rp 71,63 triliun.
Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.