[Medan | 21 Februari 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk (capital inflow) sebesar Rp 7,58 triliun ke pasar keuangan domestik sepanjang pekan ketiga Februari 2025.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa dana asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Nonresiden tercatat melakukan beli neto sebesar Rp 6,96 triliun di pasar SBN dan Rp 1,08 triliun di SRBI.
Namun, di sisi lain, modal asing justru keluar dari pasar saham dengan nilai jual bersih sebesar Rp 460 miliar. Seiring dengan keluarnya dana asing dari pasar ekuitas, premi risiko investasi Indonesia mengalami kenaikan. Hal ini tercermin dari kenaikan premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun yang mencapai 69,66 bps per 20 Februari 2025, dibandingkan dengan 68,97 bps pada 14 Februari 2025.
Secara kumulatif sepanjang tahun 2025 hingga 20 Februari, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 7,74 triliun di pasar saham, sementara di pasar SBN mencatat beli neto Rp 18,99 triliun dan di SRBI sebesar Rp 3,23 triliun. Ke depan, Denny menegaskan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah serta otoritas terkait dan mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna menjaga ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.