[Medan | 21 Juli 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) dari pasar keuangan domestik sebesar Rp10,49 triliun pada pekan ketiga Juli 2025, yakni periode 14–17 Juli.
Tekanan terbesar berasal dari penjualan asing di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp8,95 triliun, disusul oleh penjualan bersih (net sell) sebesar Rp1,91 triliun di pasar saham.
Sementara itu, dana asing masih tercatat masuk melalui pasar surat berharga negara (SBN) dengan pembelian bersih sebesar Rp380 miliar, menandakan adanya minat selektif investor asing terhadap aset berdenominasi rupiah.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa meskipun terjadi tekanan dari sisi modal keluar, premi risiko investasi Indonesia mengalami perbaikan. Per 17 Juli 2025, credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun menjadi 73,49 basis poin (bps), dari 74,23 bps pada 11 Juli sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan persepsi risiko investor global terhadap Indonesia yang cenderung membaik.
Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 17 Juli 2025, asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp58,01 triliun di pasar saham dan Rp48,07 triliun di SRBI, sementara pembelian bersih di pasar SBN mencapai Rp59,97 triliun.
BI menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait akan terus diperkuat, serta strategi bauran kebijakan akan dioptimalkan guna menjaga ketahanan sektor eksternal Indonesia di tengah dinamika global.