[Medan | 17 Maret 2025] Berdasarkan data transaksi 10-13 Maret 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat adanya capital outflow atau aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp10,15 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa dana asing keluar berasal dari berbagai instrumen keuangan, seperti pasar saham dengan jual neto sebesar Rp1,92 triliun, pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan jual neto Rp5,25 triliun, serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan jual neto Rp2,97 triliun.
Jika melihat pergerakan sepanjang 2025 hingga 13 Maret, investor asing tercatat melakukan jual neto Rp22,21 triliun di pasar saham, sementara di pasar obligasi terjadi beli neto Rp18,35 triliun dan di SRBI sebesar Rp6,55 triliun. Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun pada 13 Maret 2025 naik menjadi 80,07 bps, meningkat dibandingkan 76,11 bps pada 7 Maret 2025.
Selain itu, penurunan peringkat dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley diperkirakan akan semakin membatasi arus masuk dana asing ke Indonesia. Riset dari kedua investment bank terbesar dan paling berpengaruh di dunia ini kerap menjadi acuan utama bagi investor institusi global dalam menentukan alokasi dana mereka.