[Medan | 2 Desember 2024] Aliran dana investor asing mulai keluar dari pasar keuangan Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat adanya arus modal keluar (capital outflow) senilai Rp 1,78 triliun dari pasar keuangan domestik selama pekan terakhir November 2024.
Berdasarkan data transaksi BI untuk periode 25-28 November 2024, modal asing tercatat keluar dari pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Terdapat jual neto sebesar Rp 2,01 triliun di pasar saham dan Rp 1,66 triliun di SRBI. Namun, dalam periode yang sama, asing tercatat melakukan pembelian bersih (beli neto) senilai Rp 1,89 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Hengkangnya dana asing dari pasar keuangan Indonesia beriringan dengan peningkatan premi risiko investasi. Hal ini tercermin dari kenaikan premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun, yang mencapai 74,53 basis poin (bps) pada 28 November 2024, dibandingkan 73,13 bps pada 22 November 2024.
Secara keseluruhan, berdasarkan data setelmen dari awal tahun hingga 28 November 2024, nonresiden mencatatkan beli neto sebesar Rp 24,65 triliun di pasar saham, Rp 29,17 triliun di pasar SBN, dan Rp 184,85 triliun di SRBI.
Sementara itu, selama semester II 2024, arus masuk dana asing (inflows) terus berlanjut dengan rincian beli neto Rp 24,31 triliun di pasar saham, Rp 63,13 triliun di pasar SBN, dan Rp 54,50 triliun di pasar SRBI.