[Medan | 2 Desember 2025] Investor asing kembali mencatatkan arus keluar (capital outflow) dari pasar keuangan Indonesia. Bank Indonesia (BI) melaporkan total aliran modal asing keluar mencapai Rp 4,31 triliun sepanjang pekan ketiga Desember 2024.
Data transaksi BI pada periode 23–24 Desember 2024 menunjukkan bahwa aliran keluar modal terjadi di pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Rinciannya, investor asing melakukan jual neto sebesar Rp 0,63 triliun di pasar saham, Rp 0,86 triliun di pasar SBN, dan Rp 2,82 triliun di SRBI.
Hengkangnya dana asing ini turut menyebabkan peningkatan premi risiko investasi di Indonesia. Hal ini tercermin dari kenaikan premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun, yang per 26 Desember 2024 tercatat sebesar 76,02 basis poin (bps), naik dibandingkan dengan posisi 75,86 bps pada 20 Desember 2024.
Secara keseluruhan, berdasarkan data setelmen dari awal tahun hingga 24 Desember 2024, nonresiden mencatatkan beli neto sebesar Rp 15,61 triliun di pasar saham, Rp 37,94 triliun di pasar SBN, dan Rp 167,83 triliun di SRBI. Sementara itu, jika dilihat khusus pada semester II-2024, nonresiden membukukan beli neto sebesar Rp 15,27 triliun di pasar saham, Rp 71,90 triliun di pasar SBN, dan Rp 37,48 triliun di SRBI.