[Medan | 13 Januari 2025] Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada pekan kedua Januari 2025, aliran modal asing tercatat keluar dari pasar keuangan Indonesia, dengan total sebesar Rp 4,38 triliun. Periode tersebut mencatatkan arus keluar dana di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN), namun terdapat pencatatan positif di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Data dari BI menunjukkan bahwa pada periode 6-9 Januari 2025, aliran modal asing keluar dari pasar saham dengan penjualan neto sebesar Rp 1,92 triliun dan pasar SBN yang tercatat jual neto sebesar Rp 2,90 triliun. Di sisi lain, terdapat aliran modal asing masuk ke pasar SRBI yang tercatat beli neto sebesar Rp 0,44 triliun.
Seiring dengan adanya aliran modal asing yang keluar, premi risiko investasi Indonesia juga mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari kenaikan premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun yang mencapai 78,65 basis poin (bps) pada 9 Januari 2025, lebih tinggi dibandingkan dengan 3 Januari 2025 yang tercatat di 76,88 bps.
Selama tahun 2025, hingga 9 Januari, tercatat bahwa nonresiden melakukan jual neto sebesar Rp 1,10 triliun di pasar saham. Namun, mereka mencatatkan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 3,83 triliun dan beli neto sebesar Rp 2,67 triliun di SRBI. Perpindahan dana ini menunjukkan dinamika pasar yang masih dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan kebijakan moneter domestik.