[Medan | 18 November 2024] Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar dari Indonesia pada pekan kedua November 2024 mencapai Rp 7,42 triliun.
Data transaksi BI periode 11–14 November 2024 menunjukkan capital outflow terjadi di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Pasar saham mencatat jual neto sebesar Rp 4,12 triliun, sementara SRBI mencatat jual neto sebesar Rp 3,65 triliun.
Di sisi lain, aliran modal asing justru masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan beli neto sebesar Rp 350 miliar, serta ke SRBI sebesar Rp 910 miliar.
Hengkangnya sebagian modal asing turut memicu kenaikan premi risiko investasi di Indonesia. Hal ini terlihat dari peningkatan premi credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia, yang naik ke 70,24 basis poin (bps) pada 14 November 2024, dibandingkan dengan 67,96 bps pada 8 November 2024.
Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 14 November 2024, nonresiden mencatatkan beli neto Rp 30,88 triliun di pasar saham, Rp 37,29 triliun di pasar SBN, dan Rp 192,98 triliun di SRBI. Untuk semester II-2024, nonresiden mencatat beli neto Rp 30,54 triliun di pasar saham, Rp 71,24 triliun di pasar SBN, dan Rp 62,63 triliun di SRBI.