[Medan | 22 Juli 2024] Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada pekan ketiga Juli 2024 mencapai Rp 690 miliar. Angka ini menurun tajam dibandingkan dengan aliran modal pada pekan kedua Juli yang mencapai Rp 5,59 triliun.
Erwin Haryono, Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, menyebutkan bahwa dana asing masuk dari pasar surat berharga negara (SBN), pasar saham, serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Secara rinci, pada periode tersebut, pembelian neto di pasar saham mencapai Rp 670 miliar dan pembelian neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 400 miliar. Sementara itu, terdapat penjualan neto senilai Rp 380 miliar di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Sejak Januari hingga 18 Juli 2024, nonresiden mencatat penjualan neto sebesar Rp 31,10 triliun di pasar SBN dan penjualan neto sebesar Rp 2,98 triliun di pasar saham. Namun, pembelian neto di SRBI sepanjang tahun ini mencapai Rp 162,15 triliun.
Erwin juga mengungkapkan bahwa premi risiko investasi atau credit default swaps (CDS) Indonesia untuk tenor 5 tahun per 18 Juli 2024 berada pada level 74,04 basis poin (bps), naik dibandingkan 12 Juli 2024 yang sebesar 69,58 bps. Di sisi lain, imbal hasil atau yield SBN Indonesia dengan tenor 10 tahun tetap stabil di level 6,92%, sementara yield surat utang AS dengan tenor 10 tahun naik ke level 4,202%.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasar keuangan dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional.