[Medan | 5 Agustus 2024] Bank Indonesia (BI) melaporkan, terdapat aliran modal asing yang masuk dari pasar keuangan dalam negeri pada pekan pertama Agustus 2024. Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI, pada periode 26 Juli hingga 1 Agustus 2024 nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 10,27 triliun.
Secara rinci, transaksi pada periode tersebut terdiri dari pembelian neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp5,77 triliun dan beli neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp2,19 triliun. Bukan hanya di pasar SBN dan SRBI, Bank Indonesia juga mencatat adanya aliran modal yang masuk melalui pasar saham senilai Rp2,31 triliun sepanjang 29 Juli hingga 1 Agustus 2024.
Sementara itu, sepanjang tahun berjalan atau Januari hingga 1 Agustus 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp 28,04 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 2,20 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 173,32 triliun di SRBI. Berdasarkan data setelmen sampai dengan 1 Agustus 2024 pada semester II-2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp 42,97 triliun dan beli neto di pasar SBN sebesar Rp5,92 triliun, serta jual neto di saham sebesar Rp2,54 triliun.
Di samping itu, premi risiko investasi atau credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 1 Agustus 2024 meningkat menjadi 75,81 basis poin (bps) dari 72,95 bps pada 26 Juli 2024. BI pun akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.