[Medan | 14 Mei 2025] Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing masuk bersih (net inflow) ke pasar keuangan domestik sebesar Rp120 miliar pada pekan pertama Mei 2025, yakni periode 5–8 Mei 2025.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa arus modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih cukup kuat dengan mencatat beli bersih sebesar Rp6,88 triliun. Namun, terjadi tekanan di pasar saham dan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang masing-masing mencatat jual bersih asing sebesar Rp2,70 triliun dan Rp4,07 triliun.
Dengan begitu, meski terjadi tekanan di dua instrumen tersebut, keseluruhan pasar keuangan domestik masih mencatat inflow bersih tipis sebesar Rp120 miliar.
Sementara itu, risiko investasi Indonesia juga menunjukkan perbaikan. Premi credit default swaps (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun dari 94,63 basis poin (bps) pada 2 Mei menjadi 89,65 bps pada 8 Mei 2025. Penurunan ini mencerminkan persepsi risiko yang lebih rendah terhadap obligasi pemerintah Indonesia di mata investor global.
Secara kumulatif sepanjang 2025 (hingga 8 Mei), investor asing tercatat melakukan jual neto sebesar Rp49,38 triliun di pasar saham dan Rp15,80 triliun di SRBI. Sementara itu, pasar SBN masih mencatatkan beli neto asing sebesar Rp30,18 triliun.