[Medan | 3 September 2024] Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia pada pekan keempat Agustus 2024 atau pada periode 26 hingga 29 Agustus 2024 nonresiden mencapai Rp 6,21 triliun.
Dana asing tersebut masuk ke Indonesia melalui berbagai instrumen produk keuangan. Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan, dana asing masuk dari pasar surat berharga negara (SBN), pasar saham, serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Adapun dana asing tersebut terdiri dari beli neto Rp 3,89 triliun di pasar saham, Rp 1,56 triliun di SRBI, dan Rp 0,76 triliun di pasar SBN.
Seiring dengan masuknya dana asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi Indonesia mengalami penurunan. Terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 30 Agustus 2024 sebesar 65,87 bps, turun dibandingkan 23 Agustus 2024 sebesar 66,86 bps.
Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 29 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp 187,66 triliun di SRBI, Rp 12,79 triliun di pasar saham, dan Rp 9,20 triliun di pasar SBN.
Sementara itu, bila diakumulasi pada semester-II 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 29 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 57,31 triliun di SRBI, Rp 43,15 triliun di pasar SBN, dan Rp 12,45 triliun di pasar saham.
Aliran masuk modal asing yang signifikan ke pasar keuangan Indonesia pada akhir Agustus 2024 menunjukkan kepercayaan investor global terhadap stabilitas ekonomi dan prospek pasar Indonesia. Dengan meningkatnya investasi di pasar saham dan obligasi (SBN), serta instrumen SRBI, ini memberikan dorongan positif bagi pasar modal secara keseluruhan.