[Medan | 10 April 2025] Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 104,2 triliun hingga akhir Maret 2025, atau setara dengan 0,43% terhadap produk domestik bruto (PDB). Capaian ini sudah mencakup sekitar 16,9% dari target defisit APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53% dari PDB.
Defisit tersebut berasal dari pendapatan negara yang baru terealisasi sebesar Rp 516,1 triliun atau 17,2% dari target tahunan senilai Rp 3.005,1 triliun. Sementara itu, belanja negara tercatat telah mencapai Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari pagu belanja Rp 3.621,3 triliun.
Pendapatan negara didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 400,1 triliun atau 16,1% dari target Rp 2.490,9 triliun. Rinciannya, penerimaan pajak mencapai Rp 322,6 triliun atau 14,7% dari target Rp 2.189,3 triliun, dan kepabeanan serta cukai menyumbang Rp 77,5 triliun atau 25,7% dari target Rp 301,6 triliun. Selain itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah terkumpul sebesar Rp 115,9 triliun atau 22,6% dari target Rp 513,6 triliun.
Dari sisi belanja, pengeluaran negara sebesar Rp 620,3 triliun terdiri atas belanja pemerintah pusat senilai Rp 413,2 triliun atau 15,3% dari target Rp 2.701,4 triliun, serta transfer ke daerah senilai Rp 207,1 triliun atau 22,5% dari target Rp 919,9 triliun. Untuk belanja pemerintah pusat, alokasinya mencakup belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 196,1 triliun atau 16,9% dari pagu Rp 1.160,1 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp 217,1 triliun atau 14,1% dari target Rp 1.541,4 triliun.
Meski terjadi defisit anggaran, keseimbangan primer masih mampu mencatatkan surplus sebesar Rp 17,5 triliun. Capaian ini menunjukkan defisit keseimbangan primer masih 27,7% lebih rendah dibandingkan target tahun 2025 yang sebesar Rp 63,3 triliun.
Adapun dari sisi pembiayaan, pemerintah telah merealisasikan pembiayaan anggaran sebesar Rp 250 triliun hingga akhir Maret 2025. Angka ini setara 40,6% dari kebutuhan pembiayaan yang disesuaikan dengan proyeksi defisit APBN 2025 sebesar Rp 616,2 triliun.