IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

AS Beri Sinyal Untuk Negosiasi Kesepakatan Dagang dengan China

By Aurelia Tanu 6 hours ago Ekonomi
Image source: AP/ thejakartapost.com
SHARE

[Medan | 13 Oktober 2025] Pemerintahan Amerika Serikat mulai mengirimkan sinyal keterbukaan untuk berdamai dengan China di tengah memanasnya perang dagang kedua negara. Langkah ini menjadi upaya untuk meredakan gejolak pasar global sekaligus mendorong Beijing meninjau kembali kebijakan kontrol ekspor yang berpotensi menghambat tercapainya kesepakatan dagang.

Washington Ajak Beijing Pilih Jalan Akal Sehat
Wakil Presiden AS JD Vance mendesak China agar memilih jalan akal sehat dalam menghadapi perselisihan dagang. Ia menilai jika perang dagang terus berlanjut, Amerika Serikat justru akan lebih diuntungkan.

Nada serupa datang dari Presiden Donald Trump yang melalui akun Truth Social-nya menyerukan agar Presiden China Xi Jinping segera mencari solusi damai. Menurut Trump, perang dagang berkepanjangan hanya akan merugikan China. Trump menuliskan bahwa Amerika Serikat ingin membantu China, bukan menyakitinya, sembari menyebut Xi sebagai sosok yang mengalami masa sulit tetapi tetap dihormati.

Pasar Global Masih Bergejolak
Meski ada sinyal diplomasi, pasar keuangan masih terguncang akibat langkah agresif Trump yang pekan lalu mengumumkan tarif tambahan hingga 100% terhadap seluruh impor dari China serta kontrol ekspor perangkat lunak strategis yang akan berlaku pada 1 November 2025.

Kebijakan tersebut membuat pasar saham, minyak, dan kripto mengalami kejatuhan tajam. Kapitalisasi pasar kripto global menyusut hampir US$200 miliar, dari US$4,25 triliun menjadi US$4,05 triliun menurut CoinGecko. Bitcoin anjlok 10% dari US$122.000 menjadi US$107.000, sementara Ethereum, XRP, dan BNB terkoreksi lebih dari 15%.

Pasar saham AS juga tertekan dengan S&P 500 turun 2,71%, Nasdaq ambruk 3,56%, dan Dow Jones kehilangan hampir 900 poin, menghapus sekitar US$2 triliun nilai pasar hanya dalam satu hari perdagangan.

Di Asia, tekanan juga terasa di bursa regional termasuk Indonesia. IHSG diperkirakan bergerak volatil pada awal pekan ini, dengan pelaku pasar masih mencermati arah negosiasi antara AS dan China. Tekanan jual kemungkinan tetap tinggi, namun potensi rebound terbuka jika tanda-tanda rekonsiliasi semakin kuat.

Harapan Mereda Sebelum 1 November
Sejumlah pejabat AS menilai gejolak ini bersifat sementara. Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer menegaskan bahwa langkah-langkah baru tersebut belum efektif berlaku, sehingga masih ada ruang bagi negosiasi.

“Pasar bereaksi wajar terhadap kekhawatiran, tapi kebijakan itu baru akan berlaku 1 November. Kami berharap ketegangan mereda dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya dalam wawancara dengan Fox News.

Sementara itu, Vance mengaku telah berdiskusi dengan Trump selama akhir pekan. Ia menyebut Trump tetap menghargai hubungan baik dengan Xi, namun memperingatkan bahwa hubungan ini bisa memburuk jika China terus membatasi ekspor bahan vital seperti logam tanah jarang.

Titik Balik di Depan Mata
AS dan China telah beberapa kali menaikkan tarif sejak awal tahun hingga mencapai 125% di masing-masing pihak, sebelum akhirnya menurunkannya kembali ke level 30% dan 10% seperti saat ini.

Dengan tenggat 1 November 2025 yang semakin dekat, pasar kini menantikan apakah Beijing akan bersikap lebih rasional seperti yang diharapkan Washington, atau justru memperburuk konflik dagang yang berpotensi mengguncang ekonomi global lebih dalam.

You Might Also Like

Purbaya Proyeksi Ekonomi RI Kuartal III-2025 Tembus 5,1%!

Risalah The Fed: Mayoritas Dukung Pemangkasan Suku Bunga Lagi di Tahun Ini

Kas Negara Tak Lagi Mengendap, Purbaya Bakal Sisakan Dana Maksimal Rp 100 Triliun

Harga Emas Anjlok ke Bawah US$4.000, Koreksi Sehat atau Perubahan Arah?

Cadangan Devisa RI Turun Jadi US$ 148,7 Miliar di September 2025

TAGGED: AS sinyal negosiasi, perang dagang AS-China, tarif trump china
Aurelia Tanu October 13, 2025 October 13, 2025
Previous Article Siap-siap! Anugrah Neo Energy Materials (ANEM) Dikabarkan Segera IPO
Next Article Danantara Bakal Mulai Lelang Pembangkit Sampah di November 2025
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?