[Medan | 3 Juli 2025] Amerika Serikat secara tiba-tiba menghentikan sebagian pengiriman senjata kritis ke Ukraina, termasuk rudal Patriot, amunisi artileri 155 mm, serta peluru kendali presisi GMLRS dan Hellfire.
Langkah ini diambil setelah dilakukan evaluasi oleh Pentagon yang menyimpulkan stok senjata AS kini berada pada level rendah dan perlu diprioritaskan untuk kebutuhan pertahanan domestik dan zona konflik seperti Timur Tengah dan Indo-Pasifik .
Langkah ini sontak mengkhawatirkan pihak Kyiv. Pemerintah Ukraina menyatakan akan segera meminta penjelasan resmi dari Washington atas perubahan kebijakan tersebut, mengingat jika berlanjut, stok pertahanan udara dan kemampuan serangan presisi negara ini akan melemah.
Para analis sudah mengingatkan bahwa situasi ini bisa mengurangi efektivitas sistem pertahanan jarak jauh yang selama ini menjadi andalan Ukraina dalam menghadapi serangan udara Rusia.
Sinyal ketidakstabilan ini juga memicu reaksi lintas Atlantik. Beberapa negara Eropa diharapkan bersiap mengisi celah alih-alih hanya bergantung pada AS, namun keterbatasan kemampuan produksi dan penyaluran logistik masih menjadi tantangan. Rusia sendiri menyambut baik keputusan ini, menilai penghentian bantuan militer bisa mempercepat akhir konflik.