[Medan | 8 Oktober 2025] Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH), menembus level psikologis US$4.000 per troy ons di pasar berjangka AS. Reli ini dipicu oleh ekspektasi kuat bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada akhir bulan ini, serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global.
Pada perdagangan Selasa (7/10/2025), harga emas spot naik 0,58% ke level US$3.983,55 per troy ons, setelah sempat menyentuh US$3.985,48. Sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,7% di US$4.004,4 per ons, rekor tertingginya sepanjang sejarah. Secara akumulatif, harga emas telah menguat 52% sejak awal tahun.
Katalis utama kenaikan ini antara lain penutupan sebagian pemerintahan AS yang telah memasuki hari ketujuh, gejolak politik di Prancis dan Jepang, serta pembelian emas berkelanjutan oleh bank sentral, termasuk Bank Rakyat China (PBoC) yang menambah cadangan emas selama 11 bulan berturut-turut. Selain itu, pelemahan dolar AS dan arus masuk ke ETF emas juga memperkuat tren bullish logam mulia ini.
Investor kini memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin bulan ini dan tambahan 25 basis poin pada Desember. Goldman Sachs pun menaikkan proyeksi harga emas Desember 2026 menjadi US$4.900 per troy ons, sementara Ray Dalio merekomendasikan porsi emas hingga 15% dalam portofolio.
Meskipun begitu, Bank of America mengingatkan potensi uptrend exhaustion atau jenuh beli mendekati level US$4.000 yang bisa memicu konsolidasi jangka pendek. Namun secara keseluruhan, tren emas masih didukung kuat oleh kombinasi suku bunga rendah, ketidakpastian geopolitik, dan permintaan institusional yang terus meningkat.