[Medan | 14 Januari 2025] Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate pada level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung 14-15 Januari 2025. Menurut Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets di Bank Maybank Indonesia, keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas makroekonomi domestik, khususnya di sektor moneter.
Myrdal menilai bahwa volatilitas di pasar keuangan global, yang sebagian besar dipengaruhi oleh Amerika Serikat (AS) menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump, menjadi salah satu faktor utama. Selain itu, arus modal asing atau hot money yang cenderung tidak stabil juga memerlukan perhatian, sehingga BI harus memastikan daya tarik aset investasi dalam negeri tetap terjaga.
Lebih lanjut, Myrdal menekankan bahwa fokus BI saat ini kemungkinan besar adalah stabilitas moneter, terutama terkait nilai tukar rupiah yang masih menunjukkan pelemahan di kisaran Rp16.000 per dolar AS. Pada perdagangan Senin (13/1), nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,54% ke level Rp16.279 per dolar AS, turun dari posisi akhir pekan sebelumnya di Rp16.190 per dolar AS.
Hal serupa disampaikan oleh Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom Bank Danamon, yang juga memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga pada level 6% dalam RDG Januari 2025. Menurut Hosianna, prediksi ini sejalan dengan perkembangan ekonomi global, terutama data ekonomi AS yang masih kuat, sehingga pasar memperkirakan Fed Fund Rate akan tetap berada di level 6%. Menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025, BI diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneternya.