[Medan | 30 Juli 2024] Pada perdagangan hari Senin (29/7/2024), yen Jepang (JPY) terus menguat karena para pedagang tetap waspada menjelang pertemuan kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang dijadwalkan pada hari Rabu, yang kemungkinan akan membahas potensi kenaikan suku bunga.
Di awal Juli, JPY sempat mencapai level terendah dalam 38 tahun di 161,96 per dolar AS. Fluktuasi ini menciptakan peluang perdagangan yang menguntungkan, di mana para pedagang meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk diinvestasikan dalam aset bernilai dolar, strategi yang dikenal sebagai carry trade.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa yen menguat kembali ke sekitar level 150 per dolar karena ekspektasi bahwa Bank of Japan akan mengadopsi kebijakan hawkish pada pertemuannya minggu ini. Ibrahim memprediksi JPY berpotensi terus menguat ke level 150 – 151 per dolar AS, dan memperkirakan USD/JPY akan tetap kuat di level 144 per dolar AS pada akhir tahun.
Saat ini, pasar berspekulasi bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi 0,1% dan diperkirakan secara luas akan mengumumkan rencana untuk mengurangi pembelian obligasi.
JPY juga bisa mendapatkan dukungan karena para pedagang mungkin akan menutup posisi carry trade mereka menjelang keputusan kebijakan Bank of Japan. Diplomat mata uang utama Jepang, Masato Kanda, menginformasikan kepada G20 pada hari Jumat bahwa volatilitas valuta asing (FX) berdampak negatif pada ekonomi Jepang. Kanda juga mencatat adanya kemungkinan peningkatan soft landing dan menekankan perlunya memantau ekonomi dengan cermat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.