[Medan | 2 Desember 2025] Menjelang akhir 2024, nilai tukar rupiah tercatat menguat tipis, ditutup naik 0,06% pada level Rp 16.132 per dolar AS dalam perdagangan Selasa (31/12/2024).
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa pergerakan rupiah sepanjang 2025 akan tetap fluktuatif, termasuk pada perdagangan hari pertama tahun baru, Kamis (2/1/2025). Menurutnya, rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp 16.070 hingga Rp 16.150 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan bahwa aktivitas manufaktur di China menunjukkan pertumbuhan selama tiga bulan berturut-turut hingga Desember, didorong oleh sejumlah langkah stimulus. Namun, kenaikan ini berada sedikit di bawah ekspektasi pasar dan hasil bulan sebelumnya. Pasar saat ini menanti kepastian lebih lanjut terkait rencana stimulus yang akan diterapkan Beijing pada tahun mendatang.
Selain itu, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS memberikan sentimen positif terhadap dolar AS. Kebijakan-kebijakan Trump, seperti pelonggaran regulasi, pemotongan pajak, kenaikan tarif, dan pengetatan kebijakan imigrasi, dipandang mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Akibatnya, kebijakan Trump kemungkinan akan membuat Federal Reserve tidak segera melakukan pemangkasan suku bunga secara agresif di tahun depan.
The Fed sebelumnya memperkirakan hanya akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin selama 2025, berdasarkan pertemuan kebijakan terakhir tahun ini. Saat ini, pelaku pasar memproyeksikan pelonggaran suku bunga sebesar 35 basis poin untuk 2025. Ibrahim menilai, dengan situasi ini, rentang pergerakan nilai tukar diperkirakan akan tetap sempit pada minggu pertama perdagangan yang masih dipengaruhi oleh libur tahun baru.