[Medan | 17 April 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat adanya pertumbuhan pada sektor penjualan ritel nasional pada Februari 2025. Berdasarkan data Indeks Penjualan Riil (IPR), angka penjualan tercatat di level 218,5 atau naik sebesar 2% secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan Februari tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan secara bulanan (month-to-month/mtm), penjualan eceran tumbuh signifikan sebesar 3,3%, berbalik dari posisi bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi 4,7% mtm.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh naiknya permintaan masyarakat menjelang momentum Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. Kenaikan terutama terjadi pada subkelompok Sandang, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, serta kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Memasuki Maret 2025, BI memproyeksikan IPR akan mencapai 236,7. Secara tahunan, pertumbuhannya diperkirakan melambat menjadi 0,5% yoy. Namun secara bulanan, penjualan ritel diprediksi tumbuh tinggi sebesar 8,3% mtm, menunjukkan potensi peningkatan aktivitas belanja yang lebih kuat dibandingkan Februari.
Dari sisi harga, tekanan inflasi untuk tiga bulan ke depan (Mei 2025) diperkirakan akan menurun, sedangkan untuk enam bulan mendatang (Agustus 2025) diproyeksikan tetap stabil. Indikasi ini tercermin dari penurunan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei 2025 menjadi 148,3 dari sebelumnya 159,6. Sementara itu, IEH Agustus 2025 nyaris tidak berubah, yakni sebesar 155,5 dibandingkan periode sebelumnya di 155,4.