[Medan | 17 Januari 2025] Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa uang kartal yang beredar di masyarakat mencapai Rp 1.204 triliun pada akhir Desember 2024, dengan pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) sebesar 9,3%. BI memperkirakan uang yang beredar akan tumbuh 5,7% yoy pada tahun 2025.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menjelaskan bahwa perputaran uang tersebut terdiri dari uang tunai di luar bank yang mencapai Rp1.064 triliun, naik 9,6% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, uang dalam kas yang berada di posisinya mencapai Rp140 triliun, naik 7% dari tahun sebelumnya, sehingga total uang yang beredar pada 2024 tercatat sebesar Rp1.204 triliun, meningkat 9,3% dibandingkan tahun lalu.
BI berkomitmen untuk mempersiapkan uang dengan kualitas terbaik dan jumlah yang memadai bagi masyarakat Indonesia. Meskipun peredaran uang meningkat, BI memperkirakan likuiditas perbankan Indonesia tetap tinggi pada akhir Desember 2024, yang tercermin dari dana pihak ketiga (AL/DPK) yang berada pada level 25,59%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyebutkan bahwa rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada akhir November 2024 tercatat sebesar 26,89%, yang dianggap sebagai tingkat yang sehat. Risiko kredit juga terjaga dengan baik, terlihat dari Non-Performing Loan (NPL) yang rendah, yaitu 2,19% pada November 2024. Hasil uji ketahanan (stress test) BI menunjukkan bahwa perbankan Indonesia tetap kuat menghadapi risiko, didukung oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang stabil.