[Medan | 17 Januari 2024] Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 16 – 17 Januari 2024, seiring dengan tekanan pada nilai tukar rupiah yang masih berlangsung.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah masih melanjutkan tren pelemahan hingga pertengahan Januari 2023, seiring dengan volatilitas global yang masih tinggi. Adapun nilai tukar rupiah pada perdagangan hari Senin (15/1/2024) ditutup melemah pada level Rp 15.555 per dolar AS. Selain itu, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan pada bulan ini juga dipengaruhi oleh laju inflasi yang terkendali di dalam negeri.
Baca Juga: Inflasi AS Desember 2023 Sentuh 3,4%, The Fed Batal Pangkas Suku Bunga?
Pada Desember 2023, tingkat inflasi mencapai 2,61% (year on year/yoy), yang masih berada dalam target BI sebesar 2-4%. Secara month to month/mtm, inflasi tercatat sebesar 0,41%. Penurunan inflasi ini mencerminkan kondisi ekonomi yang stabil, yang juga tercermin dari inflasi inti yang berada pada level terendah dalam dua tahun terakhir.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Desember 2023, Perry menyampaikan bahwa BI membuka opsi untuk menurunkan suku bunga pada semester-II 2024. Keputusan ini didasarkan pada stabilnya inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Perry menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak semata-mata karena kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang mungkin menurunkan suku bunga acuan, melainkan lebih didorong oleh faktor inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.