[Medan | 19 Mei 2025] Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur yang digelar pada 20-21 Mei 2025.
Ekonom Maybank Investment Banking Group, Brian Lee Shun Rong, menjelaskan bahwa keputusan ini mencerminkan upaya BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang tengah tertekan. Tekanan tersebut berasal dari memanasnya situasi geopolitik antara India dan Pakistan, serta penguatan dolar AS yang dipicu oleh meredanya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Dari sisi domestik, cadangan devisa Indonesia tercatat turun tajam sebesar USD 4,6 miliar menjadi USD 152,5 miliar—terendah dalam lima bulan terakhir. Namun, data konsumsi pada April tidak menunjukkan pelemahan yang signifikan, dan indeks kepercayaan konsumen justru mencatat kenaikan tipis. Hal ini dinilai cukup untuk mendukung sikap BI agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga saat ini.
Prospek penurunan suku bunga BI baru akan terbuka pada paruh kedua tahun ini, dengan potensi pemangkasan sebesar 50 hingga 75 basis poin. Namun, pemangkasan tersebut diprediksi akan dilakukan setelah The Fed lebih dulu menurunkan suku bunganya—yang kemungkinan baru terjadi pada kuartal IV 2025, dengan total penurunan diperkirakan sebanyak dua hingga tiga kali tahun ini.