[Medan | 22 Desember 2023] Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 20 dan 21 Desember 2023. Selain menahan suku bunga acuan, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5,25% dan suku bunga lending facility di level 6,75%.
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, keputusan ini sejalan dengan kebijakan moneter yang bertujuan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan menjaga inflasi tetap terkendali di kisaran target 2,5%, dengan variasi 1% pada tahun 2024. Selain itu, kebijakan ini juga diperkuat melalui insentif likuiditas dan pengurangan rasio penyanggah likuiditas makroprudensial, denga tujuan untuk memastikan kelangsungan pembiayaan kredit yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Sesuai Prediksi! The Fed Tahan Suku Bunga Acuan di 5,25%-5,5%
Sementara mulai dari 21 Desember 2023, BI menggunakan nama BI Rate sebagai suku bunga kebijakan menggantikan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate, untuk memperkuat komunikasi kebijakan moneter. Penggantian nama ini pun tidak akan mengubah makna maupun tujuan BI-Rate sebagai stance kebijakan moneter Bank Indonesia, serta kegiatan operasional tetap mengacu pada transaksi reverse repo Bank Indonesia dengan tenor tujuh hari.
Perry pun menambahkan bahwa pihaknya melihat ruang penurunan BI rate pada semester II-2024. Dia juga menegaskan bahwa keputusan untuk menurunkan suku bunga acuan BI tidak mengikuti kebijakan suku bunga The Fed. Perry menekankan bahwa dalam menetapkan suku bunga acuan, mereka memperhatikan sasaran inflasi.