[Medan | 15 Januari 2025] Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) dari 6,00% menjadi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 14 – 15 Januari 2025. Selain memangkas suku bunga acuan, BI juga memangkas suku bunga deposit facility di level 5% dan suku bunga lending facility di level 6,5%.
Keputusan ini mengejutkan pasar, mengingat konsensus Bloomberg yang melibatkan 38 institusi sebelumnya memperkirakan suku bunga tetap di 6% pada pertemuan kali ini.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa inflasi pada akhir 2024 tercatat sebesar 1,57% (yoy), tingkat terendah sejak 1958. Penurunan ini disebabkan oleh normalisasi harga pangan serta penyesuaian harga yang diatur pemerintah. BI optimis inflasi akan tetap dalam kisaran target 1,5%–3,5% untuk periode 2025–2026.
Mengenai pelemahan rupiah awal tahun, Perry menyebutkan bahwa depresiasi rupiah sebesar 1% (point-to-point) hingga 14 Januari 2025 relatif lebih baik dibandingkan mata uang Asia lainnya, seperti rupee yang melemah 1,2%, peso 1,33%, dan baht 1,92%.
Stabilitas nilai tukar ini didukung oleh upaya stabilisasi BI, aliran modal asing yang masih berlanjut, daya tarik imbal hasil domestik, dan prospek ekonomi Indonesia yang positif. Ke depan, BI berkomitmen menjaga stabilitas rupiah yang diperkirakan tetap stabil berkat kombinasi imbal hasil yang kompetitif dan prospek ekonomi yang baik.