IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.531 Per Dolar AS

By Aurelia Tanu 3 months ago Ekonomi
Image source: AP/ tempo.co
SHARE

[Medan | 20 Maret 2025] Nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan hingga akhir perdagangan Selasa (19/3), ditutup pada level Rp 16.531 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan begitu, rupiah tercatat melemah 0,63% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya di Rp 16.428 per dolar AS. Pelemahan ini menjadikan rupiah sebagai mata uang dengan penurunan terdalam di kawasan Asia.

Sementara itu, pergerakan mata uang Asia lainnya bervariasi terhadap dolar AS. Peso Filipina, ringgit Malaysia, rupee India, dan dolar Singapura masing-masing menguat sebesar 0,02%, 0,26%, 0,02%, dan 0,16%. Sebaliknya, dolar Taiwan melemah 0,20%, baht Thailand turun 0,11%, dolar Hong Kong turun 0,02%, yuan China terdepresiasi 0,16%, yen Jepang turun 0,09%, dan won Korea melemah 0,27% terhadap dolar AS.

Pelemahan rupiah terjadi di tengah keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu (19/3/2025). Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa defisit transaksi berjalan dan kondisi rupiah masih dalam batas yang terkendali, sehingga BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,75%.

Pengamat forex, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa rupiah pada perdagangan Kamis (20/3/2025) akan bergerak fluktuatif dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 16.520 hingga Rp 16.580 per dolar AS.

Ibrahim juga mencatat bahwa Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 4,5% setelah pertemuan yang berakhir pada Rabu, di tengah ketidakpastian ekonomi AS di bawah pemerintahan Donald Trump. Selain itu, kebijakan tarif perdagangan Trump terhadap Kanada dan Meksiko semakin menambah ketidakpastian terhadap prospek ekonomi AS, dengan rencana pemberlakuan tarif yang lebih tinggi pada awal April mendatang.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: mata uang Rupiah, pergerakan Rupiah, rupiah ditutup melemah, rupiah hari ini, Rupiah melemah, suku bunga BI
Aurelia Tanu March 19, 2025 March 20, 2025
Previous Article Prajogo Pangestu Diam-diam Borong BREN dan PTRO Saat IHSG Anjlok
Next Article Mau IPO, Fore Coffee (FORE) Incar Dana hingga Rp 379,76 Miliar
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?