[Medan | 16 Mei 2025] Badan Pusat Statistik (BPS) memutuskan untuk membatalkan konferensi pers yang semula dijadwalkan berlangsung pada Kamis (15/5/2025) terkait pengumuman data ekspor, impor, serta neraca perdagangan Indonesia untuk April 2025.
Sebagai gantinya, BPS menyatakan bahwa data perkembangan ekspor dan impor bulan April akan dirilis bersamaan dengan pengumuman inflasi pada tanggal 2 Juni 2025.
Meski tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasan penundaan ini, BPS menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan komitmen mereka dalam menyajikan data yang lebih berkualitas. BPS juga menginformasikan bahwa mulai saat ini mereka tidak akan lagi merilis angka sementara untuk ekspor dan impor yang biasanya diterbitkan setiap pertengahan bulan, agar pengguna data langsung mendapatkan angka final yang dapat diandalkan.
Sementara itu, Permata Institute for Economic Research (PIER) memperkirakan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 menyusut menjadi US$3,10 miliar, turun dari surplus bulan sebelumnya sebesar US$4,33 miliar pada Maret.
Faisal Rachman, Kepala Ekonom Makro dan Riset Pasar Keuangan Bank Permata, menjelaskan bahwa penyempitan ini dipengaruhi oleh perlambatan musiman ekspor dan impor akibat libur panjang Idulfitri.
Ekspor Indonesia pada April 2025 diperkirakan turun sebesar 9,22% secara bulanan (month-to-month), meskipun secara tahunan masih tumbuh solid sebesar 7,60% (year-on-year). Sementara itu, impor juga mengalami kontraksi sebesar 4,83% secara bulanan, namun tetap tumbuh sebesar 6,57% secara tahunan.