IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Bye Dolar! Negara-negara ASEAN Sepakat Pakai Mata Uang Lokal Untuk Transaksi

By Aurelia Tanu 2 years ago Ekonomi
Image source:LAWJR/Pixabay
SHARE

Beberapa negara tampaknya sudah mulai berani untuk melakukan dedolarisasi. Dedolarisasi sendiri adalah istilah yang mengacu pada proses saat negara-negara cenderung mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS sebagai mata uang cadangan, alat tukar, dan juga unit hitung. 

Dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM), negara-negara di ASEAN sendiri telah sepakat untuk menggunakan mata uang lokal dalam bertransaksi. Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand pun sudah mengawali komitmen tersebut dengan penguatan kerja sama.

Selain itu, State Bank of Vietnam (SBV) saat ini juga sudah sepakat untuk bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN bersama dengan Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT). SBV memperkuat Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC) sehingga transaksi di Vietnam bisa nenggunakan QRIS. 

Kebijakan dedolarisasi ini pun dinilai mampu mengurangi kebergantungan Indonesia terhadap mata uang AS. Langkah itu juga dianggap bisa membuat rupiah menjadi stabil, bahkan menguat. Stabilitas nilai tukar rupiah bisa mendorong peningkatan investasi dan kegiatan perdagangan internasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi solid dalam jangka panjang.

Namun, sekalipun dedolarisasi ini membawa dampak yang cukup besar bagi Indonesia, nyata dedolarisasi ini juga memiliki sejumlah dampak negatif untuk Indonesia. Menurut pengamat ekonomi di Pusat Penelitian Ekonomi dan Hukum, kelemahan dari dedolarisasi ini adalah sulitnya menggunakan mata uang lokal untuk membayar kapal  di jalur perdagangan lintas batas. Pasalnya, 90% kapal ekspor impor berbendera asing, dan kapal berbendera asing lebih memilih membayar dalam dolar AS daripada mata uang lokal, seperti rupiah.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: dedolarisasi, dolar AS, mata uang lokal, negara ASEAN
Aurelia Tanu August 28, 2023 August 29, 2023
Previous Article Patrick Walujo Borong 62,9 Juta Saham GOTO di Harga Rp 90 per Saham
Next Article Resmi Melantai, Saham Charlie Hospital (RSCH) Sentuh ARA!
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?