[Medan | 10 Februari 2025] Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa mengalami kenaikan tipis menjadi US$156,1 miliar pada akhir Januari 2025, meningkat US$0,4 miliar dibandingkan rekor sebelumnya sebesar US$155,7 miliar pada Desember 2024.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor beserta pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional yang berkisar tiga bulan impor.
Kenaikan cadangan devisa ini berpotensi memperkuat kemampuan Bank Indonesia untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter. Setelah mengejutkan pasar dengan pemangkasan BI Rate bulan lalu, BI masih menunjukkan sikap dovish dalam kebijakan moneternya.
Selain itu, inflasi domestik terus menurun, dengan angka Januari 2025 tercatat di level terendah dalam 25 tahun, yakni 0,76% year-on-year. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 sedikit melampaui ekspektasi di angka 5,02%, sedangkan pertumbuhan sepanjang tahun 2024 melambat ke 5,03%.
Namun, arus keluar modal asing dari pasar saham yang terus meningkat dapat memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar rupiah, yang mungkin akan menjadi faktor penahan bagi BI dalam melanjutkan pemangkasan suku bunga. Menurut data Bloomberg, capital outflow dari bursa saham telah mencapai US$ 430,9 juta sejak awal tahun. Selain itu, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, inflasi berpotensi kembali meningkat.
Ekonom Bloomberg Economics, Tamara Mast Henderson, menilai bahwa data inflasi Januari memberikan sinyal yang beragam terhadap kebijakan moneter. Di satu sisi, inflasi inti lebih tinggi dari ekspektasi pasar, mengindikasikan permintaan yang masih kuat dalam ekonomi. Namun, kenaikan ini lebih disebabkan oleh lonjakan harga emas.
Di sisi lain, inflasi umum tercatat lebih rendah dari perkiraan dan menjadi yang terendah sejak tahun 2000. Meski begitu, beberapa sektor pengeluaran masih mengalami kenaikan harga, terutama bahan makanan, sembako, dan makanan di restoran. Berdasarkan analisis ini, ekonom Bloomberg memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan BI Rate di level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur Februari 2025.