[Medan | 8 November 2024] Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 151,2 miliar pada akhir Oktober 2024, naik US$ 1,3 miliar dari posisi sebelumnya di US$ 149,9 miliar. Angka ini mencetak rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia.
Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa peningkatan cadangan devisa ini disebabkan oleh penarikan utang luar negeri oleh pemerintah serta penerimaan pajak. Pada Agustus 2024, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar US$ 425,1 miliar, meningkat 7,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total tersebut, utang pemerintah sebesar US$ 200,4 miliar, bertambah 0,6% dari Juli 2024.
Cadangan devisa pada Oktober 2024 ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai bahwa posisi cadangan devisa ini cukup kuat untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan. Dengan posisi ini, BI juga optimis cadangan devisa akan memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, sementara kinerja ekspor diprediksi tetap positif.