[Medan | 27 Februari 2025] Utusan Khusus Presiden RI untuk Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa sejumlah negara, termasuk Qatar, China, serta beberapa negara di Eropa, menunjukkan ketertarikan untuk bekerja sama dengan BPI Danantara.
Menurut Hashim, pemerintah berharap ke depan Danantara dapat berperan sebagai Co-Investor bagi investor asing guna meningkatkan kepercayaan dan minat mereka dalam berinvestasi. Ia juga menyebutkan bahwa para investor yang tertarik berkolaborasi dengan Danantara berencana melakukan ekspansi pada sektor tenaga air (hidropower), panas bumi (geothermal), serta tenaga surya (solar).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa BPI Danantara berpotensi membiayai 35 proyek hilirisasi yang diusulkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Nilai proyek tersebut mencapai US$123,8 miliar atau sekitar Rp2.015,6 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut mencakup sektor mineral, batu bara, serta minyak dan gas (migas), dengan beberapa di antaranya berpotensi menjadi proyek prioritas yang dapat menerima pendanaan dari Danantara.
Dadan menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya merealisasikan proyek-proyek prioritas di sektor minerba dan migas guna mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Selain itu, Satgas Hilirisasi juga berencana menawarkan 35 proyek hilirisasi baru senilai US$123,8 miliar, yang mencakup sektor mineral, batu bara, serta migas.