[Medan | 11 Oktober 2024] Bank Sentral China (PBOC) meningkatkan dukungannya terhadap pasar saham domestik dengan meluncurkan fasilitas swap senilai 500 miliar yuan, setara dengan sekitar Rp1.100 triliun, pada hari Kamis (10/10/2024).
Fasilitas swap ini bertujuan menyediakan likuiditas bagi perusahaan yang memenuhi syarat untuk membeli saham di bursa domestik. Perusahaan diperbolehkan menggunakan ekuitas, obligasi, dan aset lainnya sebagai agunan untuk mendapatkan aset likuid berkualitas tinggi, seperti obligasi negara dan surat utang dari bank sentral.
Program ini merupakan bagian dari rangkaian stimulus yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi China. Bulan lalu, Beijing telah mengumumkan serangkaian langkah, mulai dari pemotongan suku bunga hingga pelonggaran aturan pembelian rumah, dengan tujuan mencapai target pertumbuhan ekonomi lima persen tahun ini.
Peluncuran fasilitas swap ini berhasil meningkatkan bursa saham di China dan Hong Kong. Indeks saham utama China, CSI300, dan Indeks Shanghai Composite masing-masing naik 0,6% saat pembukaan pasar, sedangkan indeks acuan Hong Kong, Hang Seng, menguat sebesar 2%.
Di sisi lain, Bank Dunia memproyeksikan bahwa ekonomi China akan terus mengalami penurunan hingga 2025, meskipun ada dorongan sementara dari langkah-langkah stimulus yang baru saja diambil. Bank Dunia memperkirakan tingkat pertumbuhan China akan turun menjadi 4,3% tahun depan, dari sebelumnya 4,8% yang diproyeksikan untuk tahun 2024.