IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

China Rilis Stimulus Baru untuk Dorong Perekonomian yang Terpuruk

By Aurelia Tanu 9 months ago Ekonomi
Image source: AP/ caixinglobal.com
SHARE

[Medan | 25 September 2024] Pemerintah China, melalui Bank Rakyat China (PBoC), mengumumkan serangkaian stimulus baru untuk mendongkrak perekonomian yang tengah melambat. PBoC akan mengurangi jumlah uang tunai yang perlu disimpan oleh bank, meskipun belum mengungkapkan kapan kebijakan ini akan dilaksanakan.

Dalam konferensi pers, Gubernur PBoC Pan Gongsheng menyebutkan bahwa rasio persyaratan cadangan (reserve requirement ratio/RRR) akan dipangkas sebesar 50 basis poin (bps). Ia tidak memberikan kepastian mengenai waktu pelonggaran kebijakan ini, tetapi menyatakan bahwa hal itu akan terjadi dalam waktu dekat. Tergantung pada kondisi, kemungkinan akan ada pemotongan lebih lanjut sebesar 0,25 bps hingga 0,5 bps pada akhir tahun ini.

Selain itu, Pan mengungkapkan bahwa PBoC akan menurunkan suku bunga repo 7 hari (7DRR) sebesar 0,2 poin persentase. Ia juga mengisyaratkan kemungkinan pemotongan suku bunga acuan pinjaman sebesar 0,2%-0,25%, tanpa menjelaskan kapan atau apakah yang dimaksud adalah LPR satu tahun atau lima tahun.

Pengumuman kebijakan resmi akan dipublikasikan di situs web bank sentral, meskipun Pan tidak menyebutkan waktu pastinya. Konferensi pers yang jarang diadakan ini dilakukan setelah The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga minggu lalu. Langkah tersebut memberi PBoC ruang untuk menurunkan suku bunga dan mendorong pertumbuhan dalam menghadapi tekanan deflasi.

Pertumbuhan ekonomi China telah melambat akibat kemerosotan sektor real estat dan rendahnya kepercayaan konsumen. Banyak ekonom menyerukan stimulus tambahan, terutama di sektor fiskal. Setelah pengumuman tersebut, saham di Hong Kong dan China mengalami kenaikan, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun China turun menjadi 2% untuk pertama kalinya.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: China, ekonomi China, perekonomian China, stimulus China
Aurelia Tanu September 24, 2024 September 25, 2024
Previous Article Cukai Rokok Batal Naik Tahun Depan, Saham Rokok Kompak Menguat
Next Article BREN Didepak dari Indeks FTSE, BEI Bakal Kaji Ulang Batas Free Float
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?