IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Dahului The Fed, Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga!

By Aurelia Tanu 11 months ago Ekonomi
Image source: AP/ centralbanking.com
SHARE

[Medan | 23 Juli 2024] Bank Sentral China atau People Bank of China (PBOC) telah memangkas suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun terakhir sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sambil bergeser ke arah kebijakan baru.

Adapun PBOC menurunkan suku bunga reverse repo tujuh hari sebesar 10 basis poin dari 1,8% menjadi 1,7%. Selanjutnya, China juga memangkas suku bunga pinjaman acuan dengan margin yang sama pada penetapan bulanan. Suku bunga dasar pinjaman (LPR) 1 tahun diturunkan menjadi 3,35% dari sebelumnya 3,45%, sedangkan LPR 5 tahun diturunkan menjadi 3,85% dari 3,95%.

Penurunan ini menjadikan kedua tingkat suku bunga tersebut berada pada level terendah dalam sejarah. Langkah ini diambil beberapa hari setelah pertemuan penting Partai Komunis di Beijing, yang saat ini menghadapi krisis di sektor real estate, penurunan konsumsi, dan tingkat pengangguran muda yang tinggi. Selain itu, ketegangan geopolitik dengan Washington dan Uni Eropa juga memengaruhi perdagangan internasional Beijing.

Sebagai informasi, perekonomian China mengalami perlambatan yang tajam pada kuartal kedua, dengan pertumbuhan hanya mencapai 4,7%, jauh di bawah ekspektasi dan menurun dari 5,3% pada tiga bulan sebelumnya. Ini merupakan angka terlemah sejak awal tahun 2023, meskipun pembatasan ketat Covid-19 telah sepenuhnya dicabut.

Selain itu, penjualan ritel hanya meningkat sebesar 2% dibandingkan tahun lalu pada bulan Juni, mencerminkan tantangan berat dalam meningkatkan konsumsi. Pemerintah daerah juga menghadapi utang yang meningkat menjadi US$ 5,6 triliun atau sekitar Rp 90 ribu triliun, menambah kekhawatiran mengenai stabilitas ekonomi yang lebih luas.

Ju Wang, kepala Greater China FX & strategi suku bunga di BNP Paribas, menambahkan bahwa ekspektasi terhadap Federal Reserve untuk memangkas suku bunga juga memberikan ruang bagi PBOC untuk melakukan pelonggaran moneternya. Wang memperkirakan akan ada lebih banyak penurunan suku bunga di China setelah The Fed memasuki siklus penurunan suku bunganya.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: bank sentral China, PBOC, suku bunga China
Aurelia Tanu July 22, 2024 July 23, 2024
Previous Article Pemasangan Bilah Terakhir Sayap Garuda Kantor Presiden IKN Telah Selesai
Next Article Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, IHSG Aman?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?