[Medan | 27 Oktober 2025] Bank Indonesia (BI) melaporkan arus keluar modal asing (capital outflow) mencapai Rp 940 miliar pada minggu keempat Oktober 2025, di tengah tekanan pasar global dan penguatan dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa berdasarkan data transaksi 20–23 Oktober 2025, investor asing mencatat jual neto Rp 2,73 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 1,28 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), sementara di pasar saham terjadi beli neto Rp 3,08 triliun.
Premi risiko investasi Indonesia (CDS) tenor 5 tahun turun ke 80,44 basis poin (bps) per 23 Oktober dari 81,78 bps sepekan sebelumnya, menandakan persepsi risiko investor terhadap Indonesia masih terjaga. Secara kumulatif, sejak awal tahun hingga 23 Oktober 2025, investor asing tercatat jual neto Rp 48,36 triliun di pasar saham dan Rp 136,76 triliun di SRBI, dengan beli neto Rp 8,58 triliun di SBN.
Rupiah ditutup di level Rp 16.600 per dolar AS pada Kamis (23/10/2025), sementara yield SBN tenor 10 tahun naik tipis menjadi 5,98%. Di sisi global, indeks dolar AS (DXY) menguat ke 98,94, dan yield US Treasury 10 tahun turun ke 4,00%.
BI menegaskan akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental ekonomi, memperkuat koordinasi dengan pemerintah, dan mengoptimalkan bauran kebijakan untuk mempertahankan ketahanan ekonomi nasional dari tekanan eksternal.

